loading...
loading...
Karena berjalannya waktu semakin lama makin canggih
dalam ilmu teknologi begitupula dengan otak manusia di zaman yg penuh fitnah
ini, lebih mengedepankan nafsu [birahiy]nya, Memiliki pacar atau kekasih seakan
menjadi sebuah hal yg penting dan sangat dianjurkan. Sehingga saat melihat
sepasang kekasih tengah berduaan, hal itu sudah dianggap sebagai hal yg wajar
oleh masyarakat.
Status pacaran membuat mereka merasa saling memiliki
satu sama lain. Pacar juga seakan menjadi bagian hidup yg tak terpisahkan.
Semua kegiatan akan terasa indah jika dilakukan bersama pacar, begitu menurut
anggapan mereka. Jalan-jalan dengan pacar, makan bareng pacar, ke kondangan
dengan pacar, dan tak terkecuali shalat berjamaah berdua dgn pacar.
Namun, ada satu pertanyaan, bolehkah shalat berduaan
dgn pacar? Ternyata hal ini sama sekali tidak dianjurkan dan bahkan berdosa.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dgn
seorang perempuan, kecuali dia ditemani mahramnya.” (HR Al-Bukhari 5233 dan
Muslim 1341).
Kemudian dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dgn
seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (HR Ahmad
177,At- Turmudzi 2165, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Abu Ishaq as-Syaerozi – ulama syafiiyah – (w 476 H)
menyatakan,
ويكره أن يصلي الرجل بامرأة أجنبية ; لما روي أن النبي قال : لا يخلون رجل بامرأة فإن ثالثهما الشيطان
Makruh (tahrim) seorang laki-laki shalat mengimami
seorang wanita yg bukan mahram.
Berdasarkan hadis yg diriwayatkan dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, ”Jangan sampai seorang
lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya
adalah setan.” (al-Muhadzab, 1/183).
Penjelasan an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzab,
Yang dimaksud makruh dari keterangan beliau adalah
makruh tahrim (artinya: haram). Ini jika lelaki itu berduaan dengan seorang
perempuan.
Para ulama madzhab Syafii mengatakan, apabila seorang
lelaki mengimami istrinya atau mahramnya, dan berduaan dengannya, hukumnya
boleh dan tdk makruh.
Karena boleh berduaan dengan istri atau mahram di
luar shalat. Namun jika dia mengimami wanita yg bukan mahram dan berduaan
dengannya, hukumnya haram bagi lelaki itu dan haram pula bagi si wanita.
(al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 4/277).
Bahkan an-Nawawi juga menyebutkan keterangan dari
Imam as-Syafii, bahwa beliau mengharamkan seorang laki-laki sendirian,
mengimami jamaah wanita, sementara di antara jamaah itu, tidak ada seorangpun
lelaki.
Kata an-Nawawi,
يحرم أن يصلي الرجل بنساء منفردات إلا أن يكون فيهن محرم له أو زوجة وقطع بانه يحرم خلوة رجل بنسوة إلا أن يكون له فيهن محرم
Imamul Haramain dan penulis kitab al-Uddah, bahwa
Imam as-Syafii menegaskan, haramnya seorang laki-laki mengimami jamaah beberapa
wanita tanpa lelaki yang lain. Kecuali jika ada diantara jamaah wanita itu yang
menjadi mahram si imam atau istrinya. Beliau juga menegaskan, bahwa terlarang
seorang lelaki berada sendirian di tengah para wanita, kecuali jika di antara
mereka ada wanita mahram lelaki itu. (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 4/278).
Mengapa Diharamkan?
Sekalipun dalam kondisi ibadah, kita diperintahkan
untuk menghindari segala bentuk fitnah. Tak terkecuali fitnah syahwat.
Dalam Syarh Zadul Mustaqni’, Syaikh as-Syinqithy
menjelaskan,
وإذا خلا بأجنبية فإنه منهي عن هذه الخلوة لقوله عليه الصلاة والسلام: ما خلا رجلٌ بامرأة إلا كان الشيطان ثالثهما، وقال: (ألا لا يخلون رجلٌ بامرأة) فهذا نهي، قالوا: وبناءً على ذلك لا يصلي الرجل الأجنبي بالمرأة الأجنبية على خلوة؛ لأنه قد يخرج عن مقصود الصلاة إلى الفتنة
Apabila seseorang berdua-duaan dengan seorang wanita
yang bukan mahram, hukumnya terlarang. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, ’Jika seorang lelaki berduaan dengan wanita, maka setan yang
ketiganya.’ Beliau juga bersabda, ’Janganlah seorang lelaki berduaan dengan
seorang wanita.’ Ini larangan. Para ulama mengatakan, berdasarkan hal ini,
tidak boleh seorang lelaki mengimami shalat dengan wanita yang bukan mahram,
secara berdua-duaan. Karena bisa jadi keluar dari tujuan utama yaitu shalat, menjadi
sumber fitnah syahwat. (Syarh Zadul Mustaqni’, 3/149).
Hal yang sama juga disampaikan Imam Ibnu Utsaimin,
إذا خَلا بها فإنَّه يحرُمُ عليه أن يَؤمَّها ؛ لأنَّ ما أفضى إلى المُحَرَّمِ فهو محرَّمٌ
Apabila seorang lelaki berduaan dgn wanita yg bukan
mahram, maka haram baginya untuk menjadi imam bagi wanita itu. Karena segala
yang bisa mengantarkan kepada yg haram, hukumnya haram. (as-Syarh al-Mumthi’,
4/251).
Demikian hukum shalat berjamaah berdua dgn pacar.
Nah, dalam shalat saja seorang laki-laki tidak boleh atau haram mengimami
wanita, apalagi hanya sekedar berduaan atau malah pacaran. Jadi haram hukumnya.
sumber : akhwatshalihah.net
BACA JUGA :
- Banyak Minum Air Putih Bisa Turunkan Berat Badan?
- Mau Menurunkan Berat Badan? Cobalah Segelas Ramuan Ini
- HEBOH !! mobil imut 4 penumpang ini di banderol hanya seharga 23 juta an, kabarnya sudah beredar di INDONESIA
- Banyak Minum Air Putih Bisa Turunkan Berat Badan?
- Mau Menurunkan Berat Badan? Cobalah Segelas Ramuan Ini
- HEBOH !! mobil imut 4 penumpang ini di banderol hanya seharga 23 juta an, kabarnya sudah beredar di INDONESIA
loading...